Minggu, 27 September 2015

REVITALISASI PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PT SEMEN TONASA BERLANDASKAN CORPORATE CITIZENSHIP


REVITALISASI PROGRAM  CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PT SEMEN TONASA BERLANDASKAN CORPORATE CITIZENSHIP


Oleh: Andi Yuliana
Uin Alauddin Makassar
085218278682
Tekanan publik agar korporasi di Indonesia memberi perhatian serius pada tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibilty (CSR) semakin meningkat. Korporasi dituntut untuk meningkatkan dan memperbaiki pelaksanaan program CSR dalam tindakan-tindakan nyata, bukan hanya basa-basi belaka seperti selama ini terjadi. Meskipun telah menjadi isu krusial, namun respon korporasi terhadap tuntunan itu masih rendah. Korporasi cenderung menganggap CSR bukan suatu keharusan yang wajib mereka laksanakan, tapi lebih bersifat sukarela. Tidak dapat dipungkiri pula bahwasanya masih ada saja korporasi yang ada di Indonesia menjalankan Corporate Social Responsibilty (CSR) hanya karena motif tiruan bersifat pragmatis alias ikut-ikutan dan tidak tulus dalam pelaksanaannya.

Menurut Andreas dari sejumlah forum bisnis yang diikuti, terungkap kerisauan mendalam dari sejumlah pelaku bisnis terhadap dampak CSR. Alasannya CSR meningkatkan penjualan atau pendapatan sehingga laba korporasi cenderung merosot. Akibatnya, operasi bisnis atau ekspansi perusahaan bisa terganggu dan pemberian dividen kas kepada pemilik atau pemegang saham menurun. Penurunan kinerja laba dapat berdampak buruk pada reputasi dan masa depan pebisnis dan korporasi itu sendiri (Lako,2010).
Sebagai industri semen terbesar dalam kawasan Indonesia timur, konsistensi  PT Semen Tonasa dalam menjaga kepercayaan masyarakat serta menjadi produsen semen yang ramah lingkungan dibuktikan dalam berbagai aktivitas perseroan dalam menjaga komitmen terhadap stakeholder-nya. Hal ini dibuktikan dengan keberhasilan PT Semen Tonasa medapatkan penghargaan The Best CSR, Innovation Business Award 2015 oleh Harian Ujungpandang Ekspress. Penghargaan ini merupakan salah satu bukti bahwa PT Semen Tonasa sebagai perusahaan industri yang telah memberikan manfaat terhadap masyarakat maupun perekonomian di Provinsi Sulsel, khususnya di Kabupaten Pangkep. Namun, tolak ukur keberhasilan tersebut tak hanya cukup dengan melihat hasil penghargaan yang diperoleh, melainkan juga memahami masyarakat disekitar PT Semen Tonasa. Apakah dengan keberhasilan PT Semen Tonasa tersebut, seluruh masyarakat yang terkena dampak berupa polusi, hujan debu, jalan rusak dan bisingan suara pabrik merasakan langsung  manfaat atas penghargaan tersebut. Ataukah ada jaminan keselamatan kerja bagi masyarakat (buruh) yang menggantungkan nasibnya di PT Semen Tonasa.
Apakah perseroan dalam menjalankan aktivitasnya telah dilandasi oleh ketulusan untuk menjadikan perseroan sebagai warganegara korporasi yang baik. Inilah yang kemudian dikenal dengan Corporate  Citizenship (CC) perusahaan  melalui aktivitas CSR. Hal inilah yang kemudian menjadi latar belakang saya mengangkat tema tentang corporate citizenship karena antara perusahaan dan masyarakat terikat dalam dimensi yang saling menguntungkan.

Corporate Social Responsibility (CSR) PT Semen Tonasa

CSR dan pembangunan berkelanjutan menjadi sangat penting, jika dikaitkan dengan isu lingkungan. Tuntunan untuk melakukan CSR menjadi tak terelakkan, ketika fakta menunjukkan bahwa konsumsi korporat terhadap penggunaan SDA  mencapai lebih dari 30 persen dari apa yang dapat disediakan oleh alam/lingkungan (Rahman, 2009). 
CSR kini semakin meroket dan marak diterapkan perusahaan diberbagai belahan dunia. Dunia kini mengalami kesulitan mendapatkan air bersih, kepunahan binatang langka, hujan tropis semakin menipis, polusi udara, dan perubahan iklim. Penghematan dalam penggunaan SDA dan pemakaian bahan daur ulang, sangat berperang penting dalam mendukung pembangunan berkelanjutan. Tujuan dari kegiatan CSR terkait pada pengurangan dampak buruk korporasi, dan penggunaan SDA sesuai dengan kapasitas alam. Salah satu fokus isu dalam penyusunan program CSR diantaranya adalah global warming.
Berdasarkan fakta yang menarik bahwa Indonesia didaulat sebagai Negara keempat pembuang emisi gas rumah kaca didunia. Menurut Sir Nicholas Stern mengatakan, ada empat penyebab emisi gas rumah kaca, yaitu aktivitas dan pemakaian energi, pertanian, kehutanan, dan limbah. Stern mengungkapkan, Indonesia sebagai Negara pertanian, kata dia perubahan iklim berdampak buruk bagi Indonesia sebab perubahan cuaca mendadak dan hujan lebat yang sulit diprediksi. Kecenderungan saat ini, 50 tahun mendatang diperkirakan rata-rata suhu global bakal naik antara 2-3 derajat Celsius. Diantara akibat yang akan ditimbulkan seperti hasil panen yang menurun dan meningkatnya risiko banjir. Disisi lain juga pemerintah masih memprioritaskan masalah-masalah lingkungan hidup diurutan keempat. Bagi Negara berkembang, masih ada isu yang lebih berat untuk diselesaikan misalnya kemiskinan, pendidikan, dan kesehatan (www. SINDO.com. 24 Maret 2007).
Pihak PT Semen Tonasa semestinya memahami urgensi tanggung jawab sosial dan lingkungan pada masyarakat, terutama yang bermukim disekitar lokasi pabrik di desa Biringere, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep. Program CSR dari PT Semen tonasa tidak hanya untuk masyarakat sekitar, juga untuk mitra kerja yaitu distributor Semen Tonasa. Salah satu bukti komitmen tersebut adalah pelaksanaan distributor summit 2015 oleh jajaran manajemen PT Semen Tonasa. Dimana kegiatan tersebut, pihak perseroan memberikan apresiasi kepada distributor yang telah membukukan penjualan semen yang banyak. Tentu ini adalah upaya membangun sinergitas antara perseroan dan distributornya.
Disisi lain pelaksanaan CSR dari perseroan tidak hanya memberikan dampak positif bagi semua kalangan. Juga, justru mendapatkan reaksi yang negatif dari berbagai kalangan. Dikarenakan perseroan tidak mampu meminimalisir dampak yang ditimbulkan; Misalkan saja polusi. Meskipun dari segi penanganan polusi PT Semen Tonasa telah menerapkan sistem manajemen lingkungan yang canggih yaitu EMS  ISO 14001: 2004, yang dimana dengan sistim ini diharapkan mampu meminimalisasi dampak negatif dari kegiatan operasional perseroan. Hanya saja tetap mendapatkan reaksi yang kurang baik dari berbagai kalangan, atas aktivitas perseroan yang merugikan masyarakat sekitar.
Terbukti atas demonstrasi oleh ibu-ibu yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Desa Bulu Cindea di Pelabuhan Biringkassi terkait dengan penanggulangan polusi yang ditimbulkan oleh PT.Semen Tonasa. Sebelumnya, aksi serupa telah dilakukan ditempat yang sama. Namun, tuntutan mereka belum diakomodir oleh PT. Semen Tonasa (Kamis, 18 September 2014). Tentu juga kita tidak menutup mata atas peristiwa kebakaran yang terjadi di PT Semen Tonasa pada Rabu (19/8/2015) yang mengakibatkan jatuhnya korban meninggal dunia dan luka-luka. Ini tentu sesuatu hal yang merugikan PT Semen Tonasa.
Suatu keharusan bagi PT Semen Tonasa untuk terus berbenah diri dan berupaya untuk kemudian segera merespon tuntunan masyarakat yang terkena dampak dari aktivitas perusahaan. Selaku perusahaan yang bergerak dalam bidang industri semen, sadar atau tidak sadar yang jelas bahwa masyarakat yang bermukim disekitaran PT Semen Tonasa ataupun masyarakat yang mengais rezeki ditengah hujan debu PT Semen Tonasa akan tetap merasakan imbas atas operasi perusahaan selama beroperasi. Sedangkan apakah dengan pelaksanaan CSR sudah ada jaminan kepada seluruh masyarakat bisa merasakan manfaat dari CSR tersebut. Tanpa harus ada kepala rumah tangga yang tak tersentuh dana CSR PT Semen Tonasa. Ataukah, justru dana CSR PT Semen Tonasa terhadap warga sekitar hanya dirasakan oleh masyarakat yang ada anggota keluarga di PT Semen Tonasa.
Disisi lain juga banyak kasus, pemerintah pusat dan daerah sering gagal mengalokasikan atau mendistribusikan sumber-sumber dana dari korporasi untuk kepentingan masyarakat dan pelestarian lingkungan setempat (Rahman 2009). Praktik KKN struktural yang sudah membudaya dalam pemerintahan kita menyebabkan proses alokasi dan distribusi tersebut menjadi tidak jelas. Akibatnya, masyarakat tidak merasakan adanya manfaat ekonomi dari keberadaan suatu korporasi. Maka tidak heran, masyarakat lalu menuntut agar perusahaan ditutup seperti yang dialami PT Freeport di Papua dan PT Newmont di Minahasa dan Lombok.
Agar program CSR yang dijalankan dapat berjalan maksimal dan mendapat sambutan yang positif dari berbagai kalangan ada beberapa hal yang mesti dilakukan perusahaan yaitu (Eva, 2014):
1.      Engagement yaitu pendekatan awal kepada masyarakat agar terjalin komunikasi dan relasi yang baik. Tahap ini juga bisa berupa sosialisasi mengenai rencana pengembangan program CSR.
2.      Assessment. Identifikasi masalah dan kebutuhan masyarakat yang akan dijadikan dasar dalam merumuskan program.
3.      Plan of action. Merumuskan rencana aksi. Program yang akan diterapkan sebaiknya memerhatikan aspirasi masyarakat di satu pihak dan misi perusahaan termasuk shareholders di lain pihak.
4.      Action and Facilitation. Menerapkan program yang telah disepakati bersama. Program bisa dilakukan secara mandiri oleh masyarakat atau organisasi lokal.
5.      Evaluation and Termination or Reformation. Menilai sejauh mana keberhasilan pelaksanaan program CSR di lapangan.

Pilar Corporate Citizenship

Corporate Citizenship (CC) menuntut perusahaan selalu komitmen dan proaktif membangun relasi positif dengan para stakeholder serta menemukan peluang dan strategi bisnis yang tepat dalam melayani masyarakat termasuk program CSR. Corporate Citizenship (CC) juga menuntut perusahaan memadukan visi kinerja keuangan dengan visi kinerja sosial dan lingkungan secara integral (Lawrence dan Webber, 2008).
Sejumlah riset terbaru melaporkan bahwa investasi dalam bentuk wujud uang, waktu, energi, dan sumber daya ekonomi untuk aktivitas Corporate Citizenship berdampak positif yaitu meningkatkan legitimasi, reputasi, dan loyalitas konsumen serta keunggulan kompetitif perusahaan. Selain itu,  Corporate Citizenship (CC) menjadi intangible asset yang mendongkrak kinerja perusahaan. Corporate Citizenship (CC) juga menjadi solusi dalam mengatasi hambatan nasionalisme antarnegara dan membangun keunggulan kearifan lokal. Maka suatu keharusan bagi PT Semen Tonasa membangun sinergi dengan masyarakat dan lingkungan sekitar dalam upaya perusahaan menjadi the Good Corporate Citizenship (GCC) dalam era global saat ini.
Agar bisa sukses menjadikan perusahaan sebagai the Good Corporate Citizenship (GCC), para pengusaha dan direksi perusahaan perlu merumuskan pilar-pilar Corporate Citizenship (CC) yang sesuai dengan karakteristik perusahaan dan lingkungan bisnis di tanah air. Jika sulit merumuskannya, perusahaan bisa  mengadopsi delapan pilar Corporate Citizenship (CC) oleh Davenport (1998) berikut ini. 
Pertama, perilaku bisnis harus etis. Caranya adalah (1) mengupayakan praktik bisnis yang jujur dan fair, (2) menetapkan standar perilaku yang tinggi terhadap semua karyawan, dan (3) melaksanakan pengendalian yang etis terhadap semua level eksekutif korporasi.
Kedua, Komitmen terhadap stakeholders. Caranya adalah (1) memfokuskan pengelolaan perusahaan pada memberikan manfaat terbesar bagi semua stakeholder, (2) mengupayakan dialog rutin dengan stakeholder untuk mencari solusi atas suatu isu, dan (3) mendialogkan nilai-nilai perusahaan dan mengimplementasikannya secara konsisten.
Ketiga, memberdayakan komunitas sekitarnya. Caranya adalah (1) membangun relasi timbal-balik antara perusahaan dan masyarakat, dan (2) melakukan investasi pada  masyarakat dimana perusahaan beroperasi.
Keempat, peduli terhadap konsumen. Ini dilakukan dengan cara (1) menghormati hak-hak konsumen, (2) menawarkan produk-produk dan jasa yang berkualitas serta dijangkau oleh konsumen, dan (3) memberi informasi yang benar dan bermanfaat.
Kelima, peduli pada pekerja. Caranya adalah (1) menyediakan lingkungan kerja yang kondusif dan kekeluargaan, (2) melakukan manajemen SDM secara bertanggung jawab, (3) memiliki sistem penggajian dan pengupahan yang adil bagi semua pekerja, (4) melakukan komunikasi secara terbuka dan fleksibel dengan para pekerja, dan (5) melakukan investasi untuk pengembangan pekerja.
Keenam, menjaga kepercayaan para investor dengan menghasilkan Return On Equity (ROE) dan Return On Investment (ROI) yang kompetitif untuk mereka.
Ketujuh, membangun relasi yang harmonis dengan para pemasok melalui praktik perdagangan yang jujur, etis, dan fair.
Kedelapan, komitmen terhadap masyarakat dan lingkungan dengan memasukkan isu-isu sosial serta lingkungan dalam strategi pengembangan bisnis yang berkelanjutan (sustainable business).

Prospek CSR dalam Corporate Citizenship

Keberhasilan dalam mengadopsi dan menginternalisasikan pilar-pilar tersebut kedalam visi, misi, tujuan, strategi, dan tindakan bisnis serta budaya korporasi akan menjadikan korporasi sebagai Good Corporate Citizenship (GCC) dan bakal mendatangkan banyak keuntungan. Hasil survei Institute for Global Ethichs (2004) memperkuat dugaan tersebut. Dilaporkan bahwa GCC sangat penting untuk meningkatkan kepercayaan dan keyakinan publik, mendatangkan banyak keuntungan, dan meningkatkan nilai korporasi.
Maka untuk itu, pebisnis tak usah takut untuk menjadikan perusahaan sebagai GCC sebagai pilar dalam menanamkan nilai-nilai CSR, karena bakal mendatangkan banyak keuntungan atau berkah berlimpah bagi perusahaan. Sejumlah hasil riset tersebut memberikan dampak yang baik bagi perusahaan yang menjalankannya. Bukan berarti PT Semen Tonasa belum menjalankan pilar-pilar Corporate Citizenship (CC) dalam aktivitas bisnisnya. Hanya saja masih ada yang perlu diperbaiki ataupun dikembangan dalam upaya pelaksanaan pilar-pilar Corporate Citizenship (CC) pada PT Semen Tonasa. Dari dua indikator masalah yang penulis uraikan sebelumnya yaitu adanya demo oleh Aliansi Masyarakat Desa Bulu Cindea di Pelabuhan Biringkassi terkait dengan penanggulangan polusi dan kebakaran pabrik PT Semen Tonasa yang mengakibatkan kebakaran yang terjadi di PT Semen Tonasa pada Rabu (19/8/2015) yang mengakibatkan jatuhnya korban meninggal dunia dan luka-luka oleh buruh. Ini kemudian berbenturan dengan indikator pilar-pilar Corporate Citizenship (CC) dalam badan perseroan.
Semoga upaya pengembangan CSR yang berlandaskan Corporate Citizenship (CC) PT Semen Tonasa dapat memenuhi seluruh tuntutan masyarakat dan banyak mendatangkan keuntungan kepada semua pihak, karena antara perusahaan dan masyarakat terikat dalam dimensi yang saling menguntungkan.








 

REFERENSI

Davenport, Kimberly. 1998. Corporate Citizenship: A Stakeholder Approach for Defining Corporate Social Performance and Identifiying Measures for Assessment. http://www.fielding.edu/library/dissertation/default.asp.
Indonesia Peringkat Empat Dunia Penyebab Pemanasan Global. www.SINDO.com. 24 Maret 2007. Diakses pada Tanggal 13 September 2015.
IRT Demo PT Semen Tonasa Tuntut Penanggulangan Polusi. www. Tribunnews.com. 18 September 2014. Diakses Pada Tanggal 13 September 2015.
Inilah Kronologi Kebakaran di pabrik Semen Tonasa. www.tribuntimur.com. 19 Agustus 2015. Diakses pada tanggal 13 September 2015.
Lako, Andreas. 2011. Dekonstruksi CSR dan Reformasi Paradigma Bisnis dan Akuntansi. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Lawrence, A.T dan J. Webber. 2008. Business & Society: Stakeholders, Ethichs, Public Policy. Twelfth Edition. McGraw-Hill Irwin.
Musdalifa, Eva. 2014. Revitalisasi Program CSR PT Semen Tonasa di Tahun ke-45 Melalui Community Relation. Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Rahman, Reza. 2009. Corporate Social Responsibility: Antara Teori dan Kenyataan. Media Press Indo. Jakarta.




CURRICULUM VITAE
Nama             : ANDI YULIANA
Alamat           : Perumahan Griya Patri Abdullah Permai. Blok Patri 4 Samata, Gowa
Phone Number: 085218278682
Email              : andiyuliana39@gmail.com
Facebook        : Andi Yuliana Sangiang

BIODATA
Tempat/Tanggal Lahir
:
Bone, 23 Oktober 1994
Jenis Kelamin / Status
:
Perempuan / Mahasiswi
Kewarganegaraan
:
Indonesia
Agama
:
Islam
Alamat
:
Perumahan Griya Patri Abdullah Permai Blok Patri 4  Samata, Gowa
Hobi
:
Membaca, Berdiskusi, Menulis, dan Online





PENDIDIKAN
2001 – 2007
SDN 163 Appanang
2007 – 2010
SMP Negeri 1 Liliriaja
2010 – 2013
SMA Negeri 1 Tellusiattinge
2013 – Sekarang
Universitas Islam Negeri Alauddin (UIN) Makassar,
Jurusan Akuntansi





Tidak ada komentar:

Posting Komentar